Pembahasan Mengenai Disconnecting Switch (PMS)
Disconnecting Switch
Disconnecting switch
atau pemisah rangkaian (PMS) adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk
menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih tersambung atau sudah
bebas dari tegangan kerja. Dari definisi diatas maka dapat diketahui fungsi
dari pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang dapat menyambung atau memutuskan
rangkaian dengan arus yang rendah kurang lebih lima ampere (5A).
Sesuai
dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pemisah
tanah
Saklar
pemisah tanah ( Pisau
Pentanahan / Pembumian) berfungsi untuk mengamankan peralatan dari
tegangan sisa yang timbul dari sebuah jaringan SUTT yang telah diputuskan,
dapat juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang berasal dari kabel
pengahantar atau kabel-kabel yang lainnya.
2. Pemisah
peralatan
Saklar
pemisah peralatan ini berfungsi untuk mengisolasikan atau melindungi peralatan
listrik dari peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi bertegangan
tinggi. Saklar pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa beban. Jadi
harus diperhatikan bahwa pada waktu pelepasan sedang tidak ada arus yang
mengalir pada peralatan.
A. Prinsip Kerja Pemisah atau Disconnecting Switch
Pada
dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada dasarnya PMS
dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir pada PMT tersebut.
Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus
dibuka agar pada PMT tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi
yang akan melakukan perawatan.
Gambar 1 Diagram sistem PMS
Keterangan
SP : Saklar Pemutus
PD : Pemutus Daya
SB : Saklar Bumi / pentanahan
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk
mengamankan pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking tersebut adalah:
a.
PMS tidak dapat ditutup
ketika PMT dalam posisi tertutup.
b. Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya
pada saat PMS dalam keadaan terbuka.
c.
PMS dapat di tutup
ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.
d.
PMT dapat ditutup hanya
ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah tertutup.
B.
Jenis
– jenis pemisah
Menurut
fungsi penempatan, pemisah dapat dibagi menjadi lima tempat yaitu :
1.
Saklar pemisah
pengantar, Saklar pemisah ini terpasang pada sisi penghantar.
2.
saklar pemisah rel
Saklar, pemisah ini terpasang pada sisi rel atau bus, sehingga rel tersebut
terpisah menjadi dua seksi.
3.
saklar pemisah kabel,
Saklar pemisah ini terpasang pada sisi kabel.
4.
saklar pemisah seksi,
Saklar pemisah ini terpasang pada suatu rel atau bus yang terpisah menjadi dua
seksi. Saklar ini berada didekat jalur bus A dan bus B.
5.
saklar pemisah tanah,
Saklar pemisah ini terpasang pada penghantar atau kabel yang menuju atau yang
menghubungkan ke tanah.
Sedangkan
menurut gerakan dari lengannya pemisah dibagi menjadi lima yaitu :
a.
Pemisah putar
Saklar
pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak yang
dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di
luar Gardu Induk.
Gambar 2 Pemisah Putar
b.
Pemisah luncur
Saklar
pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan kebawah saja.
Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan
peralatan-peralatan yang lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk.
Gambar 3 Pemisah
Luncur
c.
Pemisah siku
Saklar
pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua buah
kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat. Model
saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
Gambar. 4 Pemisah Siku
d.
Pemisah engsel
Saklar
pemisah engsel ini memiliki satu kontak diam dan satu engsel yang dapat membuka
ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya dari engsel yang
biasanya digunakan untuk tegangan menengah 20 kV – 6 kV. Model saklar pemisah
ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
Gambar 5 pemisah engsel
e.
Pemisah pantograph
Saklar
pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak
gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model saklar pemisah
ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk. Pemisah pantograph biasanya
digunakan di jaringan 500 kV.
Gambar 6 pemisah pantograph
C.
Bagian-bagian
Pemisah / Disconnecting Switch
Dilihat
dari segi konstruksinya pemisah dapat dibagi menjadi dua yaitu :
- · Tiga isolator pendukung, pendukung tengah berputar, pemisah ganda.
- Dua isolator pendukung, pemisah tunggal.
Bagian-bagian
pemisah diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 7 a) Pemisah dua isolator, pemisah
tunggal.
(b) Pemisah tiga
isolator, pemisah ganda.
Keterangan
:
1
: Rangka Pendukung
2
: Penggerak Mekanik
3
: Pemutar
4
: Isolator
5
: Saklar Utama
6
: Kontak
7
: Sela Pelindung
8
: Saklar Pembumian
9
: Terminal
D.
Tenaga
Penggerak Saklar Siku
Pemisah
siku memiliki dua tenaga penggerak yang berguna untuk menggerakkan
lengan-lengan pemisah (PMS) yang berguna untuk menyambung dan memutuskan arus
listrik.
Berikut
ini adalah macam-macam alat penggerak yang terdapat pada pemisah siku yaitu :
1. Tenanga
penggerak secara manual
Pengoperasian
saklar pemisah (PMS) ini cara (mengeluarkan atau memasukkan) secara manual
dengan memutar atau menggerakkan lengan yang sudah terpasang permanen.
Gambar 8 Pemisah 150
kV posisi masuk
2. Tenaga
pengegrak dengan motor
Pada
sistem ini PMS membuka menggunakan motor penggerak. Motor penggerak ini
terpasang pada box mekanik di mana box ini terdapat di dekat tuas penggerak
manual.
Pintu
box harus tertutup rapat agar semut atau binatang kecil lainnya tidak bisa
masuk kedalamnya.
Gambar 9 Pemisah
dengan tenaga penggerak motor
Dalam
pemeliharaan pemisah petugas menggunakan alat ukur yang disebut Mega ohm meter
(MEGGER) untuk menguji pemisah (PMS). Untuk pengujian pemisah petugas hanya
mengukur tahanan kontak yang berada diantara sela-sela kontak.
Gambar 10 Mega ohm meter (Megger)
E. Pemeliharan Pemisah (PMS)
1. Pengertian
pemeliharan
Pemeliharaan
adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena pemeliharaan yang baik akan
memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya peralatan dengan
baik dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada bekasnya namun dapat di
rasakan pengaruhnya.
2. Jenis-jenis
pemeliharaan Gardu Induk (GI)
Pemeliharaan
dibagi menjadi beberapa metode sebagai berikut :
a. Pemeliharaan
preventive ( Time base maintenance )
Pemeliharaan
preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya kerusakan secara tibatiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja
peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya.
b. Pemeliharaan
Prediktif ( Conditional maintenance )
Pemeliharaan
prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredisi kondisi
suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik
tersebut menuju kegagalan.
c. Pemeliharaan
korektif ( Corective maintenance )
Pemeliharaan
korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan
listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan
fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai
perbaikan dan penyempurnaan instalasi.
d. Pemeliharaan
darurat ( Breakdown maintenance )
Pemeliharaan darurat
adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang
waktunya tidak tertentu dan sifatnya terurai.
Comments
Post a Comment