Teori Dasar Praktikum Ratio Perbandingan Trafo
Ratio (Perbandingan) Trafo
Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang dikehendaki.
Dalam konsepsi
dasar, transformator adalah peralatan yang sederhana. Dibentuk dari dua
gulungan kawat berisolasi pada inti besi. Salah satu gulungan dihubungkan ke
sumber atau generator yang selanjutnya di sebut sisi primer. Kemudian daya dari
sisi primer akan ditransfer ke beban, yang disebut sebagai sisi sekunder.
Energi ditransfer dari satu sisi ke sisi lainnya dengan menggunakan prinsip
induksi magnet (magnetic induction). Semakin banyak gulungan (turn) pada
belitan, maka semakin besar impedansi yang dihasilkan, serta makin besar tegangan
yang dibentuk pada terminal belitan tersebut dan arusnya menjadi lebih kecil
(terkait percobaan tahanan kumparan). Jika sisi sekunder memiliki jumlah
lilitan yang lebih banyak dari sisi primer, maka tegangan sisi sekunder akan
lebih tinggi dibandingkan sisi primer dengan arus yang mengalir lebih rendah.
Kondisi ini disebut transformator “step-up” (step-up transformer). Sebaliknya jika sisi sekunder memiliki jumlah
lilitan lebih sedikit dibandingkan maka akan dihasilkan step-down transformer.
Besarnya tegangan
keluaran di sisi sekunder transformator diharapkan dapat tepat dengan tegangan
nominal yang seharusnya seperti tertulis pada name plate transformator tersebut ( misal 150/20 KV), ataupun tidak
melebihi dari toleransi tegangan yang diizinkan yaitu sebesar 0,5% dari
tegangan nominalnya berdasarkan standar SPLN dan IEEE (C57.125.1991).
Pengetesan dilakukan dengan memberikan tegangan rendah pada sisi tegangan yang
lebih rendah dan mengukur tegangan outputnya pada sisi tegangan yang lebih
tinggi.
Adapun rangkaian
pengganti trafo adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Rangkaian Ekuivalent Transformator
Dengan
mengabaikan hilang tegangan pada tahanan dan reaktansi bocor kumparan primer
(R1 dan X1), diperoleh :
Jika : a >
1 = Transformator Step Up
a
< 1 = Transformator Step Down
Dimana : Vp
= tegangan masuk / sisi primer (volt)
Vs
= tegangan keluar / sisi sekunder (volt)
Ep = g.g.l induksi pada sisi primer (volt)
Es = g.g.l induksi pada sisi sekunder (volt)
Np= jumlah lilitan sisi primer
Ns= jumlah lilitan sisi sekunder
a = rasio perbandingan belitan
Notasi standar
untuk indikasi sisi belitan yang lebih tinggi adalah “H” dengan terminasi H1
dan H2. Belitan tegangan lebih rnedah dinotasikan “X” dengan terminasi X1 dan
X2. Sumber tegangan dapat dihubungkan ke dua sisi tranformator, tergantung
kebutuhan apakah digunakan sebagai step-up
transformer atau step-down
transformer.
Gambar 2. Notasi terminasi pada transformator
Comments
Post a Comment