Teori Dasar Praktikum Pengujian Tahanan Kumparan Trafo
Tahanan Kumpran Trafo
Pengukuran
tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan pada kumparan
trafo yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus.
Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan benar
tidaknya keterangan sisi HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi
LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi HV lebih besar dibanding pada
sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum trafo dihubungkan.
Jika hambatan
besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai dengan hukum Ohm:
V = I x R
Dari rumus
diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi HV lebih kecil
dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.
Dengan tes
tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga bisa mengetahui kontinuitas
pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui lilitan pada trafo tersebut dalam
kondisi terputus atau short.
Dari hasil tes
tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3 fasa, apakah trafo 3 fasa
tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak ditinjau dari sisi nilai tahanan
kumparannya. Pembandingan dilakukan pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa
R,S,T dengan netralnya) ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes
tersebut hasilnya hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam keadaan
seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada tiap fasa hampir
sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri arus juga sama,
sehingga memungkinkan adanya keluaran yang seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut
standard IEC ketidakseimbangan
beban yang diijinkan
adalah 5%, karena dengan
tingginya ketidak seimbangan beban maka berpengaruh sekali terhadap besarnya
arus netral.
Alat ukur yang
digunakan dalam percobaan pengujian tahanan kumparan adalah ohmmeter. Pada
percobaan ini tidak dapat diukur menggunakan megger. Karena tegangan yang
dihasilkan megger sangat besar sehingga akan terjadi short circuit pada trafo
yang akan menyebabkan megger yang digunakan akan rusak.
Adapun sebelum
suatu transformator daya (power transformer) ataupun transformator distribusi
(distribution transformer) dioperasikan diperlukan beberapa pengetesan. Salah
satu pengetesan yang dilakukan adalah
pengukuran tahanan kumparan (winding resistance measurement) pada suhu
tertentu, yang dimaksudkan untuk:
-
Menghitung
rugi-rugi karena komponen konduktor (kumparan) yakni I2.R bilamana
transformator telah dibebani (dialiri arus).
-
Dapat
menghitung suhu/temperature (temperature)
belitan pada akhir siklus pengetesan temperature.
- Sebagai dasar penentuan apakah transformator mengalami kerusakan atau tidak.
Suatu transformator rentan terhadap
vibrasi. Gangguan pada trafo dapat terjadi karena desain yang buruk, pemasangan
yang kurang baik, penanganan yang tidak sesuai prosedur, beban lebih (overloading) ataupun karena pemeliharan
yang buruk (poor maintenance).
Pengukuran tahanan belitan transformator
pada terminalnya menentukan kualitas koneksi belitan internal
transformator dan pengukuran tahanan
sebagai indikasi bahwa tidak ada rangkaian belitan yang open (putus). Bila
koneksi internal transformator mengalami kelonggaran, maka pembacaan tahanan
kumparan menjadi tidak stabil. Banyak transformator memiliki tapping. Tapping
ini memungkin perubahan ratio antara
belitan primer dan belitan sekunder. Dan setiap perubahan tap ini juga
perlu untuk dilakuakn pengetesan tahanan belitan. Pengukuran tahanan, pada suhu
tertentu, memberikan dasar untuk perhitungan suhu pada belitan yang sama bila
dilakukan pengukuran tahanan berikutnya. Dari perubahan tahanan, maka perubahan
temperature yang terjadi dapat disimpulkan.
Tahanan belitan dc pada dua suhu, T1
dan t2, akan bernilai R1 dan r2. Hubungan
antara tahanan belitan dan suhu rata-rata seperti pada persamaan berikut:
Dimana:
R1 adalah nilai tahanan belitan pada suhu T1 R2
adalah nilai tahanan belitan pada suhu T2 Tk bernilai
234.5oC untuk tembaga dan 225oC untuk aluminium.
Gambar 1. Tipikal rangkaian pengukuran tahanan belitan
transformator
Comments
Post a Comment